🐼 Berilah Dua Contoh Kesaksian Hidup

Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. · Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. · Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. · Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Soalini, Sutan Takdir Alisjahbana dalam Kongres Pendidikan di Solo tahun 1930-an dengan bersungut-sungut, berkata: "berilah kami intelek sebanyak-banyaknya." Takdir benar. Sebab, dari kecendekiaan sosok Soekarno, Hatta, Sjahrir, Tan Malaka, Yamin, dan Natsir-lah, Indonesia kita dipikirkan sebagai sebuah bangsa. Contohsikap sila ke-2 yaitu: 1. Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat ekonomi, maupun tingkat pendidikan. 2. Menjaga hal dan kewajiban diri sendiri dan orang sekitar. 3. Menyadari bahwa setiap manusia adalah ciptaan Sang Pencipta. 4. Diantaranyaadalah sebagai berikut: Dalil Naqli & Dalil Aqli: Pengertian dan Contohnya (Lengkap) 1. Adanya alam semesta dengan aneka makhluk hidup yang menjadi sebuah bukti bahwa dan juga memberi kesaksian tentang adanya suatu wujud sang Pencipta yakni Allah SWT. "Tidak ada seorang pun di alam raya ini yang mengklaim telah menciptakan alam Lukas21:5-19 (1) Lukas 2:1-14 (1) Rabu Abu (1) Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, Download Bahan-bahan kuliah ini ditujukan untuk mahasiswa STT Jakarta, Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap. Kalender Liturgi Katolik Agustus 2022 dan Saran Nyanyian. Pointkelima: Hidup dalam Hadirat Allah (Doa, pujian dan penyembahan). Hadirat Tuhan berarti Tuhan hadir ditengah-tengah kita dengan segala manifestasiNya (Maha Hadir, Maha Tahu, dan seterusnya). Hadirat Tuhan itu ada di mana-mana, baik di Surga, di bumi diantara umatNya, di seluruh dunia - Maz 114:7 ; Maz 139:6-12 . Sebagianbesar Perjanjian Lama berkisah tentang Israel, dan bangsa Israel disebut sebagai 'anak Allah' di dalam beberapa ayat, sebagai contoh, Hosea 11:1,2 dan 10. Dan Hosea 11:1 ( dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu , yaitu, Allah memanggil Israel keluar dari Mesir) yang dikutip dalam Matius 2:15 bercerita tentang Israel sebagai anak yang hilang. Hatinurani adalah inti dari kedalaman diri manusia. Dalam KGK, no. 1776 menegaskan bahwa hati nurani adalah inti manusia yang paling rahasia, sanggar sucinya; di situ ia seorang diri bersama Allah, yang sapaan-Nya menggema dalam batinnya (Bdk. GS 16). Secara harafiah dapat dikatakan bahwa hati nurani adalah sesuatu yang paling rahasia berada Ringkasan . istilah yang digunakan untuk menyebutkan masa remaja adalah . tolong pliss segera yah besosk mau dikumpul . tolong ya teman teman di jawab . buatlah 5 soal tentang keselamatan di jalan .1. Jika jumlah energi yang diperoleh tidak cuku, tubuh akan melakukan penghematan energi dan .a. Membakar vitamin b. Membakar kolestrol dan vitamin y. ang ada dalam tubuh c. Membakar protein IndustriFarmasi. Larutan penyangga berperan membantu menjaga suasana sehingga sesuai dengan kondisi yang diperlukan oleh zat aktif yang terkandung dalam obat. Di bidang farmasi (obat-obatan), banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan pH stabil. pH obat-obatan tersebut harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh. Berikutbeberapa contohnya, yang dapat kita latih pada diri kita masing-masing. Tenang dan sabar. Yohanes 16:33, "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.". Contohtindak kejahatan adalah pencurian, perampokan, penjambretan, pencopetan, pemalakan, korupsi, pembunuhan, dan penculikan. Sudah dua tahun sekarang saya telah memberikan kesaksian tentang bagaimana saya meminjam Rp.700 juta dari Perusahaan Pinjaman Iskandar Lestari dan beberapa orang meragukan saya karena tingkat penipu online saya awRj56N. Para sister muda yang terkasih, Anda adalah harapan gemilang dari Gereja Tuhan. Tujuan saya malam ini adalah untuk membantu Anda memercayai hal itu. Jika kepercayaan itu dapat menjadi sebuah kesaksian yang kuat dari Allah, itu akan membentuk pilihan-pilihan Anda setiap hari dan setiap jam. Dan kemudian dari apa yang mungkin tampak bagi Anda pilihan-pilihan kecil, Tuhan akan menuntun Anda pada kebahagiaan yang Anda hasratkan. Melalui pilihan-pilihan Anda Dia akan dapat memberkati banyak yang lainnya. Pilihan Anda untuk bersama kita malam ini adalah teladan dari pilihan yang penting. Lebih dari satu juta remaja putri, para ibu, dan pemimpin mereka diundang. Dari semua hal lain yang telah Anda pilih untuk lakukan, Anda memilih untuk bersama kami. Anda melakukan itu karena kepercayaan Anda. Anda adalah orang yang memercayai Injil Yesus Kristus. Anda cukup percaya untuk datang ke sini untuk mendengarkan para hamba-Nya dan memiliki cukup iman untuk berharap bahwa sesuatu yang akan Anda dengar atau rasakan akan menggerakkan Anda ke arah kehidupan yang lebih baik. Anda merasakan dalam hati Anda bahwa mengikuti Yesus Kristus merupakan jalan menuju kebahagiaan yang lebih besar. Anda mungkin tidak mengenali itu sebagai pilihan yang sadar dari pilihan apa pun yang sangat penting. Anda mungkin telah merasa tertarik untuk berada bersama kami karena teman-teman atau keluarga. Anda mungkin sekadar menanggapi kebaikan seseorang yang mengundang Anda untuk datang. Namun bahkan jika Anda tidak memerhatikannya, Anda merasakan setidaknya gema redup undangan Juruselamat “Ikutlah Aku.”1 Selama waktu kita telah bersama, Tuhan telah memperdalam kepercayaan Anda kepada-Nya dan memperkuat kesaksian Anda. Anda telah mendengar lebih banyak dari sekadar kata-kata dan musik. Anda telah merasakan kesaksian Roh dalam hati Anda bahwa ada nabi yang hidup di bumi dalam Gereja sejati Tuhan dan bahwa jalan menuju kebahagiaan terbentang dalam kerajaan-Nya. Kesaksian Anda telah bertumbuh bahwa inilah satu-satunya Gereja yang benar dan hidup di bumi dewasa ini. Nah, kita semua tidak merasakan secara tepat hal yang sama. Bagi beberapa orang itu adalah kesaksian dari Roh bahwa Thomas S. Monson adalah Nabi Allah. Bagi yang lain bahwa kejujuran, kebajikan, dan melakukan kebaikan kepada semua orang itulah yang sesungguhnya sifat-sifat Juruselamat. Dan dengan itu datang hasrat yang lebih besar untuk menjadi seperti Dia. Anda semua memiliki hasrat agar kesaksian Anda tentang Injil Yesus Kristus dapat diperkuat. Presiden Brigham Young dapat melihat kebutuhan Anda bertahun-tahun yang silam. Dia adalah seorang Nabi Allah, dan dengan ramalan kenabiannya 142 tahun yang silam, dia melihat Anda dan kebutuhan Anda. Dia adalah seorang ayah yang penuh kasih serta Nabi yang hidup. Dia dapat melihat bahwa pengaruh-pengaruh duniawi menyerang para putrinya sendiri. Dia melihat bahwa pengaruh-pengaruh itu menyeret mereka menjauh dari jalan Tuhan menuju kebahagiaan. Di zamannya pengaruh itu dibawa sebagian oleh jalan kereta api transkontinental yang menghubungkan Orang-Orang Suci yang terpencil dan dilindungi dengan dunia. Dia mungkin tidak melihat keajaiban teknologi zaman modern dimana dengan sebuah alat yang ada di tangan Anda, Anda dapat memilih untuk menghubungkan banyak gagasan dan orang di seluruh dunia. Namun dia melihat nilai bagi para putrinya—dan bagi Anda— dalam menjadikan pilihan-pilihan mereka sebagai suatu kesaksian yang kuat tentang Allah yang hidup dan penuh kasih serta rencana kebahagiaan-Nya. Inilah nasihat kenabian dan terilhaminya bagi para putrinya dan bagi Anda senantiasa. Ini menjadi inti pesan saya malam ini. Dia menuturkan dalam sebuah ruangan di rumahnya tidak lebih dari satu mil dari tempat pesan ini sekarang menjangkau kepada para putri Allah di bangsa-bangsa di seluruh dunia “Ada kebutuhan bagi para remaja putri Israel untuk memperoleh sebuah kesaksian yang hidup tentang kebenaran.”2 Dia kemudian membentuk sebuah asosiasi remaja putri yang telah menjadi apa yang sekarang kita sebut dalam Gereja Tuhan “Remaja Putri.” Anda telah merasakan malam ini beberapa dampak luar biasa dari pilihan yang dibuatnya pada pertemuan malam Minggu dalam ruangan di rumahnya. Lebih dari 100 tahun kemudian, para putri Israel di seluruh dunia memiliki hasrat untuk sebuah kesaksian yang hidup tentang kebenaran bagi diri mereka sendiri. Sekarang, selama sisa hidup Anda, Anda akan memerlukan kesaksian yang hidup dan tumbuh itu untuk membentengi Anda dan menuntun jalan Anda ke kehidupan kekal. Dan dengan itu Anda akan menjadi pemancar terang Kristus bagi brother dan sister Anda di seluruh dunia dan seluruh generasi. Anda mengetahui dari pengalaman Anda sendiri apa kesaksian itu. Presiden Joseph Fielding Smith mengajarkan bahwa kesaksian “adalah suatu pengetahuan yang meyakinkan yang diberikan melalui wahyu kepada [seseorang] yang dengan rendah hati mencari kebenaran.”Dia mengatakan tentang Roh Kudus yang membawa wahyu itu, “Kuasanya yang meyakinkan itu sedemikian besar sehingga tidak dapat ada keraguan yang tertinggal dalam benak ketika Roh telah berbicara. Itulah satu-satunya cara seseorang dapat benar-benar mengetahui bahwa Yesus adalah Kristus dan bahwa Injil-Nya benar adanya.”3 Anda telah merasakan inspirasi itu bagi diri Anda sendiri. Itu mungkin adalah untuk meneguhkan satu bagian dari Injil sebagaimana halnya itu bagi saya malam ini. Sewaktu saya mendengar kata-kata dari Pasal-Pasal Kepercayaan 113 tentang menjadi “jujur, benar, suci, baik hati” itu bagi saya seolah-olah Tuhan yang memfirmankannya. Saya merasakan lagi bahwa itu adalah sifat-sifat-Nya. Saya merasa bahwa Joseph Smith adalah Nabi-Nya. Jadi bagi saya itu bukanlah sekadar kata-kata. Dalam benak saya, saya melihat jalan-jalan berdebu di Yudea dan Taman Getsemani. Dalam hati saya, saya merasakan sesuatu tentang seperti apa rasanya berlutut sebagaimana yang Joseph lakukan di hadapan Allah dan Putra di hutan pepohonan di New York. Saya tidak dapat melihat dalam benak saya sebuah cahaya yang melebihi terangnya matahari di siang hari sebagaimana yang dialaminya, namun saya dapat merasakan kehangatan dan kehebatan sebuah kesaksian. Kesaksian akan datang kepada Anda dalam potongan-potongan sewaktu bagian-bagian dari seluruh kebenaran Injil Yesus Kristus ditegaskan. Sebagai contoh, sewaktu Anda membaca dan merenungkan Kitab Mormon, ayat-ayat yang telah Anda baca sebelumnya akan tampak baru bagi Anda dan mendatangkan gagasan-gagasan baru. Kesaksian Anda akan tumbuh dalam keluasan dan kedalaman sewaktu Roh Kudus menegaskan bahwa hal itu benar. Kesaksian Anda yang hidup akan memperluas penelahaan, doa, serta perenungan Anda akan tulisan suci. Penjelasan terbaik bagi saya tentang bagaimana memperoleh dan menjaga kesaksian yang hidup ini telah senantiasa dirujuk. Itu terdapat di Alma pasal 32 dalam Kitab Mormon. Anda mungkin telah membacanya berulang kali. Saya menemukan terang yang baru di dalamnya setiap kali saya membacanya. Marilah kita kaji ulang pelajaran yang diajarkannya sekali lagi malam ini. Kita diajari dalam pasal-pasal terilhami itu untuk memulai pencarian kita bagi kesaksian dengan “segelintir iman” dan dengan hasrat baginya untuk Malam ini Anda telah merasakan iman dan hasrat itu sewaktu Anda mendengarkan ceramah-ceramah yang menggugah hati tentang kebaikan Juruselamat, kejujuran-Nya, dan kemurnian perintah-perintah serta Pendamaian-Nya yang dimungkinkan bagi kita. Karena itu, benih iman telah ditanamkan dalam hati Anda. Anda bahkan mungkin telah merasakan beberapa penggembungan hati Anda yang dijanjikan dalam Alma. Saya telah merasakannya. Namun, seperti tanaman yang tumbuh, itu haruslah dipelihara atau itu akan layu. Doa-doa yang khusyuk dan sepenuh hati dari iman adalah gizi yang penting dan diperlukan. Kepatuhan pada kebenaran yang telah Anda terima akan menjaga kesaksian tetap hidup dan memperkuatnya. Kepatuhan pada perintah-perintah adalah bagian dari pemeliharaan yang harus Anda sediakan bagi kesaksian Anda. Anda ingat janji Juruselamat “Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.”5 Itu berhasil untuk saya, itu pun akan berhasil untuk Anda. Salah satu ajaran Injil yang diajarkan kepada saya ketika muda adalah bahwa yang terbesar dari segala karunia Allah adalah kehidupan Saya belajar bahwa bagian dari kehidupan kekal itu adalah hidup bersama dalam kasih dalam keluarga untuk selama-lamanya. Sejak pertama kali saya mendengar kebenaran itu dan hal itu ditegaskan dalam hati saya, saya merasa bertanggung jawab untuk membuat setiap pilihan semampu saya untuk menghindari pertentangan dan mencari kedamaian dalam keluarga saya serta di rumah saya. Hanya setelah kehidupan inilah saya dapat menikmati kegenapan dari segala berkat terbesar itu, kehidupan kekal. Namun di tengah-tengah tantangan kehidupan ini, saya telah diberi setidaknya gambaran tentang seperti apa keluarga saya di surga kelak. Dari pengalaman itu, kesaksian saya tentang kenyataan akan kuasa pemeteraian yang dilaksanakan di bait suci telah tumbuh dan diperkuat. Melihat dua putri saya dibaptiskan di bait suci bagi leluhur mereka telah mendekatkan hati saya kepada mereka dan kepada leluhur yang nama-namanya kami temukan itu. Janji Elia bahwa hati akan dibalikkan kepada satu sama lain dalam keluarga telah diberikan kepada Jadi, iman bagi saya telah menjadi pengetahuan yang pasti, sebagaimana yang dijanjikan kepada kita dalam Kitab Alma. Saya telah mengalami setidaknya beberapa sukacita yang leluhur saya rasakan ketika Juruselamat datang ke dunia roh setelah pelayanan fana-Nya. Berikut adalah penjelasan dalam Ajaran dan Perjanjian “Dan para orang suci bersukacita dalam penebusan mereka, dan menekukkan lutut dan mengakui Putra Allah sebagai Penebus dan Pembebas mereka dari kematian dan rantai neraka. Air muka mereka bersinar, dan cahaya dari kehadiran Tuhan berdiam di atas diri mereka, dan mereka menyanyikan puji-pujian bagi nama kudus-Nya.”8 Perasaan saya akan sukacita mereka datang dari menindaki kesaksian saya bahwa janji Tuhan akan kehidupan kekal nyata adanya. Kesaksian itu diperkuat dengan memilih untuk menindakinya, sebagaimana yang Juruselamat janjikan itu akan diperkuat. Dia juga mengajarkan kepada kita bahwa, selain memilih untuk patuh kita harus meminta dalam doa bagi kesaksian mengenai kebenaran. Tuhan mengajarkan itu kepada kita dalam perintah-Nya untuk berdoa tentang Kitab Mormon. Dia berfirman melalui Nabi-Nya, Moroni “Lihatlah, aku hendak mendesakmu bahwa ketika kamu akan membaca hal-hal ini, jika adalah kebijaksanaan di dalam Allah bahwa kamu akan membacanya, bahwa kamu akan ingat betapa telah penuh belas kasihannya Tuhan kepada anak-anak manusia, sejak penciptaan Adam bahkan sampai ketika kamu akan menerima hal-hal ini, dan merenungkannya dalam hatimu. Dan ketika kamu akan menerima hal-hal ini, aku hendak mendesakmu agar kamu akan bertanya kepada Allah, Bapa Yang Kekal, dalam nama Kristus, apakah hal-hal ini tidaklah benar; dan jika kamu akan bertanya dengan hati yang tulus, dengan maksud yang sungguh-sungguh, memiliki iman kepada Kristus, Dia akan menyatakan kebenaran darinya kepadamu, melalui kuasa Roh Kudus. Dan melalui kuasa Roh Kudus kamu boleh mengetahui kebenaran akan segala hal.”9 Saya berharap bahwa Anda semua telah membuktikan janji itu bagi diri Anda sendiri atau bahwa Anda akan melakukannya segera. Jawabannya mungkin tidak datang dalam suatu pengalaman rohani tunggal yang kuat. Bagi saya itu datang secara diam-diam pada awalnya. Namun itu datang semakin kuat setiap kali saya telah membaca dan berdoa mengenai Kitab Mormon. Saya tidak bergantung pada apa yang telah terjadi di masa lalu. Untuk menjaga kesaksian saya yang hidup tentang Kitab Mormon aman, saya menagih janji Moroni secara sering. Saya tidak memperoleh berkat dari kesaksian itu begitu saja bagaikan sebuah hak yang tetap. Kesaksian memerlukan pemeliharaan melalui doa dari iman, kelaparan bagi firman Allah dalam tulisan suci, dan kepatuhan terhadap kebenaran yang telah kita terima. Ada bahaya dalam mengabaikan doa. Ada bahaya bagi kesaksian kita dalam hanya penelaahan dan pembacaan yang sekadarnya akan tulisan suci. Penelaahan dan pembacaan adalah gizi penting bagi kesaksian kita. Anda ingat peringatan dari Alma “Tetapi jika kamu melalaikan pohon itu, dan tidak berpikir untuk pemeliharaannya, lihatlah itu tidak akan berakar apa pun; dan ketika panas matahari datang dan menghanguskannya, karena itu tidak memiliki akar, itu akan layu, dan kamu mencabutnya dan membuangnya. Sekarang, ini bukanlah karena benih itu tidak baik, tidak juga itu karena buahnya tidak akan patut dihasratkan; tetapi itu karena tanahmu gersang, dan kamu tidak mau memelihara pohon itu, oleh karena itu kamu tidak dapat memiliki buahnya.”10 Mengenyangkan diri dalam firman Allah, doa yang tulus, dan kepatuhan terhadap perintah-perintah Tuhan haruslah diterapkan secara rutin dan terus-menerus agar kesaksian Anda tumbuh serta berkembang. Kita semua terkadang menghadapi keadaan-keadaan diluar kendali kita yang mengganggu pola penelaahan tulisan suci kita. Mungkin ada periode waktu ketika kita memilih karena beberapa alasan untuk tidak berdoa. Mungkin ada perintah yang kita pilih sesaat untuk kita abaikan. Namun Anda tidak akan memiliki sebuah kesaksian yang hidup yang Anda harapkan dikabulkan jika Anda melupakan peringatan dan janji dalam Alma “Dan demikianlah, jika kamu tidak mau memelihara firman, menanti-nantikan dengan mata iman pada buahnya, kamu tidak pernah dapat memetik buah dari pohon kehidupan. Tetapi jika kamu akan memelihara firman, ya, memelihara pohon itu sewaktu itu mulai tumbuh, melalui imanmu dengan ketekunan yang besar, dan dengan kesabaran, menanti-nantikan buahnya, itu akan berakar; dan lihatlah itu akan menjadi sebatang pohon yang tumbuh menuju kehidupan abadi. Dan karena ketekunanmu dan imanmu dan kesabaranmu dengan firman dalam memeliharanya, agar itu boleh berakar dalam dirimu, lihatlah, sedikit demi sedikit kamu akan memetik buahnya, yang paling berharga, yang manis melebihi segala yang manis, dan yang putih melebih segala yang putih, ya, dan murni melebihi segala yang murni; dan kamu akan mengenyangkan diri dengan buah ini bahkan sampai kamu kenyang, sehingga kamu tidak lapar, tidak juga kamu akan haus. Pada waktu itu … kamu akan menuai pahala imanmu, dan ketekunan, dan kesabaran, dan kepanjangsabaranmu, menunggu pohon itu menghasilkan buah bagimu.”11 Kalimat dalam tulisan suci itu, “menanti-nantikan buahnya,” membimbing pengajaran bijaksana yang Anda terima malam ini. Itulah mengapa mata Anda diarahkan ke suatu hari di masa depan di sebuah ruang pemeteraian bait suci. Itulah mengapa Anda dibantu memvisualisasikan malam ini mata rantai dari terang yang tampak abadi terpancar dalam cermin yang berhadapan pada dinding sebuah ruang pemeteraian, di mana Anda dapat dinikahkan dalam bait suci Allah. Jika Anda dapat menantikan suatu hari seperti itu dengan cukup hasrat yang lahir dari kesaksian, Anda akan dikuatkan untuk menolak godaan dunia. Setiap kali Anda memilih untuk berusaha hidup lebih seperti Juruselamat Anda akan memiliki kesaksian Anda diperkuat. Anda akan, pada waktunya, mengetahui bagi diri Anda sendiri bahwa Dia adalah Terang Dunia. Anda akan merasakan terang berkembang dalam kehidupan Anda. Itu tidak akan datang tanpa upaya. Namun itu akan datang sewaktu kesaksian Anda tumbuh dan Anda memilih untuk memeliharanya. Berikut adalah janji yang pasti dari Ajaran dan Perjanjian “Apa yang dari Allah adalah terang; dan dia yang menerima terang, dan melanjutkan di dalam Allah, menerima lebih banyak terang; dan terang itu tumbuh makin cemerlang dan makin cemerlang sampai hari yang sempurna.”12 Anda akan menjadi suatu terang bagi dunia sewaktu Anda membagikan kesaksian Anda kepada orang lain. Anda akan memancarkan bagi orang lain Terang Kristus dalam kehidupan Anda. Tuhan akan menemukan cara-cara agar terang itu menyentuh orang-orang yang Anda kasihi. Dan melalui penggabungan iman serta kesaksian dari para putri-Nya, Allah akan menyentuh kehidupan jutaan orang dalam kerajaan-Nya dan di seluruh dunia dengan terang-Nya. Dalam kesaksian dan pilihan Anda terbentang harapan Gereja dan generasi-generasi yang akan mengikuti teladan Anda dalam mendengarkan serta menerima undangan Tuhan “Ikutlah Aku.” Tuhan mengenal dan mengasihi Anda. Saya meninggalkan bagi Anda kasih serta kesaksian saya. Anda adalah para putri dari Bapa yang penuh kasih dan hidup di surga. Saya tahu bahwa Putra-Nya yang telah bangkit, Yesus Kristus, adalah Juruselamat dan Terang Dunia. Dan saya bersaksi bahwa Roh Kudus telah mengirimkan pesan kepada Anda malam ini yang meneguhkan kebenaran di dalam hati Anda. Presiden Thomas S. Monson adalah Nabi Allah yang hidup. Saya bersaksi demikian, dalam nama Yesus Kristus, amin. Unduh PDF Unduh PDF Setiap orang mempunyai kisah hidup masing-masing, dan sebagai orang Kristen, kisah paling indah yang dapat Anda bagikan adalah kisah tentang kesaksian iman Anda sendiri. Namun, sama seperti penulisan narasi yang lainnya, ada panduan yang perlu diikuti agar Anda dapat menulis kesaksian yang baik. 1Berdoalah untuk mohon bimbingan. Kesaksian adalah sarana yang sangat baik untuk memperlihatkan kehidupan Anda sebagai orang Kristen. Oleh karena tujuan utama sebuah kesaksian adalah menghormati Tuhan dan memuliakan Kerajaan Allah, mulailah dengan berdoa memohon bimbingan Roh Kudus sebelum Anda menulis. 2 Bacalah kesaksian yang lain sebagai contoh. Carilah ide tentang hal-hal apa saja yang perlu Anda ceritakan dengan membaca kesaksian orang lain yang ditulis dengan baik. Anda bisa membaca kesaksian yang terjadi pada saat ini atau mencari contoh dari dari Alkitab. Anda dapat mempelajari contoh kesaksian yang paling baik melalui kesaksian Rasul Paulus di dalam Alkitab dengan membaca Kisah Para Rasul bab 22 dan bab 26. Anda juga bisa mencontoh kesaksian yang pernah Anda dengar atau baca sebelum Anda bertobat yang berpengaruh besar bagi kehidupan Anda. Jika ada, cobalah mengingat-ingat lagi kesaksian ini secara detail dan tentukan apa yang menjadi kekuatan dari kesaksian ini. 3 Pikirkan masa lalu Anda. Secara spesifik, ingat lagi kondisi kehidupan dan sikap Anda sebelum memberikan hidup Anda kepada Yesus. Bertanyalah kepada diri sendiri, apa yang menjadi isu penting bagi Anda dan apa alasan yang paling kuat sampai Anda memutuskan untuk bertobat. Masukkan juga hal-hal tersebut dalam kesaksian Anda. Lebih spesifik lagi, bertanyalah kepada diri sendiri, apa rintangan yang Anda hadapi waktu itu dan apa yang Anda rasakan pada saat mengambil keputusan ini. Cobalah mengingat apa sebabnya sampai Anda sangat ingin berubah, dan sebelum bertobat, usaha apa saja yang Anda lakukan untuk mengubah kehidupan Anda. 4Susunlah garis besar kesaksian Anda. Sebelum menulis kesaksian Anda secara lengkap, sebaiknya siapkan dulu garis besarnya atau menyusun ringkasan untuk setiap bagian. Pada dasarnya, sebuah kesaksian harus terdiri atas tiga bagian kehidupan Anda sebelum mengenal Yesus, keputusan Anda untuk bertobat, dan kehidupan Anda setelah bertobat. Iklan 1 Jelaskan masa lalu Anda. Bagian pertama kesaksian Anda harus berisi informasi tentang kondisi kehidupan Anda sebelum menerima Yesus. Pada bagian ini, fokuskan cerita Anda pada hal-hal yang negatif. Anda boleh saja menceritakan seandainya kehidupan Anda pernah sangat berkelimpahan secara materi atau sebaliknya sangat berkekurangan, tetapi Anda harus memberikan informasi sejelas mungkin bahwa ada hal yang sangat penting yang hilang dari kehidupan Anda. Untuk itu, Anda harus berusaha agar bisa menarik perhatian pembaca kepada apa yang kurang dari diri Anda dan kepada pergumulan Anda untuk membebaskan diri dari dosa. Utamakan detail yang spesifik daripada hal-hal yang umum. Alih-alih mengatakan, “Saya sangat kaya secara materi tetapi kurang berkembang secara rohani,” jelaskan kemewahan hidup yang pernah Anda alami—“Saya pernah menjadi pimpinan sebuah perusahaan yang sangat sukses dengan gaji puluhan juta sebulan”—sambil memperlihatkan kepada para pembaca bahwa pada saat itu Anda juga menghadapi masalah besar—“Sikap saya sangat kasar sehingga saya ditinggalkan oleh keluarga saya dan kondisi ini membuat saya merasa sangat kehilangan sampai akhirnya saya memilih untuk menghibur diri dengan minum alkohol setiap malam.” 2 Sampaikan cerita yang spesifik tentang titik balik. Seperti kata pepatah, “kegelapan yang paling pekat adalah sesaat sebelum fajar.” Jika hidup Anda sangat menderita sebelum Anda bertobat, jelaskan juga keadaan yang buruk ini secara spesifik dan gambarkan situasinya sebaik mungkin. Jika Anda tidak pernah mengalami masalah sebelum Anda berbalik kepada Yesus, tentunya ini adalah hal yang sangat baik. Tidak perlu berusaha agar kondisi Anda terkesan lebih dramatis daripada yang sebenarnya. Ceritakan saja kehidupan masa lalu Anda sejelas mungkin dengan menjelaskan secara detail kesedihan yang Anda rasakan dan keinginan Anda untuk mencari sesuatu yang lebih berharga. Dari sini, lanjutkan dengan menceritakan tentang pertobatan Anda. Iklan 1 Ceritakan saat-saat pertobatan Anda. Berusahalah untuk menceritakan pertobatan Anda secara spesifik sebab ini adalah bagian terpenting dalam kesaksian Anda. Jelaskan secara tepat momen di saat Anda meminta agar Yesus masuk ke dalam hidup Anda. Tidak perlu menggunakan istilah-istilah rohani atau bahasa yang indah untuk menjelaskan pertobatan Anda. Namun, sebaliknya, biasanya akan lebih baik jika Anda menjelaskan kapan peristiwa ini terjadi dengan kata-kata yang mudah dipahami. Cobalah menceritakan momen pertobatan Anda dengan alur "tetapi setelah itu" dalam kisah kehidupan Anda. Sampai di titik ini, Anda sudah menjelaskan sebuah kehidupan yang tidak mempunyai tujuan, harapan, kebahagiaan, atau istilah lain dengan pengertian yang sama. Pada saat Anda menceritakan momen pertobatan Anda, katakan, "tetapi setelah itu… terjadi hal ini dan itu yang mengubah kehidupan saya menjadi lebih baik." Pada saat ini, nada dari kesaksian Anda harus berubah dari negatif menjadi positif. Sama seperti kisah Anda "sebelum" pertobatan, Anda harus secara spesifik menjelaskan hal-hal detail yang mengarahkan Anda kepada pertobatan. Sampaikan urutan kejadian yang dapat menjelaskan peristiwa ini, tempat terjadinya, dan orang-orang yang berperan. Jika pertobatan ini terjadi karena Anda bertemu dengan sepupu Anda Benyamin pada saat sedang berbelanja bahan makanan, atau karena di acara reuni sekolah, Anda baru bertemu lagi dengan Susi, teman lama Anda yang memperkenalkan kehidupan Kristiani kepada Anda. Masukkan juga kejadian ini ke dalam kesaksian Anda. Jangan menggunakan kalimat yang tidak spesifik misalnya, "Pada suatu hari, seseorang yang masih ada hubungan keluarga mengajak saya ke gereja."[1] 2 Fokuskan kesaksian Anda pada Yesus. Ingatlah bahwa kesaksian Anda harus berfokus tentang bagaimana Yesus sudah menyelamatkan Anda. Jangan menjelaskan pertobatan Anda dengan kalimat yang memberikan kesan seolah-olah Anda yang menyelamatkan diri sendiri. Pada dasarnya, jangan berfokus tentang betapa “baiknya” Anda sebelum bertobat atau betapa “sucinya” perbuatan Anda setelah itu. Bacalah sekali lagi dan bertanyalah kepada diri sendiri apakah ada hal-hal dalam tulisan Anda yang memuliakan diri Anda lebih daripada Anda memuliakan Tuhan. Jika ada, susun ulang kalimat Anda atau hilangkan saja. 3 Jelaskan situasi Anda saat ini. Agar dapat memperlihatkan manfaat pertobatan ini, Anda harus menjelaskan kepada para pembaca bahwa kondisi kehidupan Anda menjadi lebih baik sejak bertobat. Ceritakan juga jika masih ada pergumulan yang harus Anda hadapi, tetapi berusahalah menyampaikannya dengan nada yang positif. Ceritakan perubahan spesifik yang Anda alami secara mendalam sehingga membuat Anda bersyukur kepada Tuhan dalam kehidupan Anda. Jelaskan juga bahwa motivasi Anda saat ini sudah berbeda dari motivasi Anda yang dulu.[2] Iklan 1 Buatlah tulisan yang singkat. Pada dasarnya, seluruh kisah kehidupan Anda dapat menjadi kesaksian itu sendiri, tetapi jangan memberikan terlalu banyak informasi sebab kesaksian Anda mungkin akan dibaca juga oleh orang-orang yang bukan beragama Kristen. Tulislah kira-kira 500 kata, tambahkan atau kurangi lebih kurang 100 kata. Jumlah ini bukanlah patokan yang harus ditaati, tetapi ada baiknya jika Anda mengingatnya pada saat menulis. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mencari tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan jika Anda atau orang lain membaca kesaksian tertulis Anda. Target waktunya adalah 3 menit. Tulisan yang terlalu pendek mungkin tidak akan cukup mendetail, tetapi tulisan terlalu panjang bisa sangat membosankan. 2 Gunakan istilah sekuler. Lebih tepatnya, gunakan istilah yang dapat dimengerti oleh siapa saja alih-alih merangkai kata-kata dan frasa yang digunakan hanya oleh jemaat gereja. Jika Anda menggunakan istilah yang religius, kesaksian Anda akan sulit dipahami oleh orang-orang bukan beragama Kristen. "Istilah religius" yang ingin Anda gunakan tidak harus yang rumit. Justru sebaliknya, kebanyakan istilah yang ingin Anda hindari sepertinya sudah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari setelah Anda bertobat. Istilah religius yang umum misalnya lahir baru, diselamatkan, tersesat, injil, dosa, menyesal, bertobat, dan dihukum. Gunakan istilah-istilah ini hanya jika Anda berniat ingin memberikan penjelasan. Sering kali, cara yang terbaik adalah mengganti istilah-istilah tersebut dengan definisinya. Sebagai contoh, alih-alih mengatakan "tersesat," jelaskan bahwa perjalanan hidup Anda "menuju ke arah yang salah" atau bahwa Anda "terpisah dari Allah." Alih-alih mengatakan "lahir baru," gunakan frasa yang lebih mudah dimengerti, misalnya "kehidupan rohani yang baru" atau "pembaharuan hidup rohani."[3] 3 Jangan gunakan idiom. Hal ini sangat penting jika Anda ingin kesaksian Anda bisa menjangkau pembaca yang bahasa ibu mereka bukan bahasa Inggris. Idiom biasanya tidak dapat diterjemahkan dengan baik atau tidak dapat dipahami dengan benar jika kebudayaannya berbeda sehingga orang asing yang membacanya mungkin akan kebingungan dengan istilah ini. Meskipun Anda tahu bahwa kesaksian Anda akan dibaca oleh orang yang berbahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka, sebaiknya jangan gunakan terlalu banyak idiom dalam tulisan Anda. Jika Anda menggunakan idiom secara berlebihan, banyak hal-hal detail atau informasi penting yang sebenarnya dapat memperkuat kesaksian Anda akan terlewatkan begitu saja. Cobalah Anda pertimbangkan, apakah dengan mengatakan “Saya sudah dibasuh” akan benar-benar dapat memberikan pemahaman yang baik dibandingkan jika Anda menggambarkan dengan jelas situasi dari karier mengecewakan, keluarga yang retak, atau pilihan hidup yang hanya mementingkan diri sendiri, atau malah bertolak belakang? Contoh pernyataan menggunakan idiom bisa berbentuk frasa seperti "Tidak seorang pun mau berbagi" atau "lubang yang dibentuk oleh Tuhan." Jika Anda ingin memasukkan frasa ini ke dalam tulisan Anda, cobalah memilih kata-kata yang lebih mudah dimengerti misalnya, "Saya merasa tidak ada seorang pun yang peduli pada saya" atau "Saya merasa ada yang tidak lengkap di dalam hidup saya." 4 Berbagilah dari Alkitab. Jika Anda ingin menggunakan bahasa yang akan dihargai juga oleh orang-orang yang bukan beragama Kristen, Anda harus selalu merujuk kepada Tuhan dalam kisah penyelamatan Anda secara keseluruhan. Cara yang paling baik untuk melakukan hal ini adalah dengan menjadikan kata-kata yang diambil secara langsung dari Alkitab sebagai dasar dari kesaksian Anda. Gunakan satu atau paling banyak dua ayat, dan masukkan ayat-ayat ini jika ada keterkaitan langsung dengan pengalaman Anda. Sabda Tuhan adalah alat yang sangat besar kuasanya, tetapi idenya adalah agar kesaksian Anda berasal dari kehidupan pribadi Anda sendiri. Jika Anda hanya mengandalkan Alkitab pada saat menulis kesaksian, Anda tidak akan memiliki kesempatan untuk menyampaikan kata-kata Anda sendiri. 5 Biarkan orang lain berada di luar. Ceritakan pertobatan Anda sebagai pengalaman antara Anda dengan Tuhan. Boleh saja Anda menyebutkan bahwa ada seseorang yang berperan penting yang membuat Anda lebih mengenal Tuhan, tetapi yang terpenting, komentar Anda tentang orang lain jangan terlalu spesifik dan sampaikan secara singkat. Secara khusus, Anda tidak boleh menyebutkan nama gereja atau agama tertentu, memberikan pertanyaan yang menimbulkan pandangan negatif gereja, organisasi Kristen, atau jemaat dari komunitas Kristiani.[4] 6Jadilah pribadi yang jujur. Mungkin Anda menganggap bahwa kesaksian Anda hanya menceritakan kejadian biasa yang tidak menyenangkan dan Anda melebih-lebihkan untuk membuat ceritanya lebih menarik. Sama halnya jika Anda merasa masih ada yang kurang dalam kehidupan Anda, mungkin Anda akan tergoda untuk membuat keadaan saat ini terkesan lebih baik daripada yang sesungguhnya. Namun berusahalah menahan diri agar Anda tidak menulis cerita bohong, bahkan jika motif Anda sebenarnya baik. Hanya kesaksian yang sepenuhnya benar yang dapat menyampaikan kebenaran iman secara akurat.[5] 7Tulislah seperti Anda sedang berbicara. Berusahalah menggunakan gaya bahasa sehari-hari dan jangan seperti sedang menulis pidato yang resmi. Anda harus bisa membuat orang-orang merasa terkoneksi dan memahami cerita Anda sebagai pengalaman pribadi. Untuk itu, Anda harus bisa menarik minat para pembaca sejak awal. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? – Paus Fransiskus, belum lama ini, memberikan penghargaan kepada seorang suster yang berkarya sebagai bidan di Kongo dengan menganugerahinya Salib Pro Ecclesia et Pontifice. “Suster yang terkasih, atas nama Paus dan Gereja, saya menyampaikan penghargaan ini. Ini adalah tanda kasih sayang kami dan terima kasih untuk semua pekerjaan yang telah Anda lakukan di tengah-tengah saudara-saudari Afrika, dalam pelayanan terhadap kehidupan,” ujar Paus kepada Suster Maria Cocetta Esu 85 tahun dari Kongregasi Putri-putri Santo Yosef. Misionaris asal Italia ini selama 60 tahun terakhir ini mendedikasikan hidupnya untuk membantu proses kelahiran bayi, memberikan perhatian pada kesehatan anak-anak, para ibu, dan keluarga pada umumnya di salah satu negara miskin di Afria Tengah tersebut. “Karya Anda luar biasa. Anda membakar’ hidup Anda dengan menaburkan firman Allah melalui kesaksian hidup,” tambah Paus kepada Suster Cocetta. Penghargaan Paus Fransiskus menggambarkan profesi bidan sebagai profesi yang mulia. Tak terhitung berapa banyak orang yang menekuni profesi ini di daerah yang teramat sulit, termasuk di Indonesia. Bahkan, banyak di antara mereka yang mempertaruhkan nyawanya untuk menjangkau pasien-pasien di pedalaman. Bagi mereka, yang utama adalah menyelamatkan nyawa sang ibu yang sedang berjuang melahirkan atau bayi-bayi yang baru lahir kehilangan ibunya saat melahirkan. Kita tahu, Angka Kematian Ibu AKI dan Angka Kesakitan dan Kematian Bayi AKB masih tinggi di Indonesia akibat pelayanan kesehatan yang masih jauh dari sempurna. Tenaga bidan masih andalan khususnya di daerah terpencil yang belum memiliki pusat pelayanan kesehatan seperti klinik sederhana atau Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas. Belum tentu di setiap kecamatan bisa ditemukan Puskesmas dengan tenaga medis bidan, dokter, semisal di dua provinsi di Papua. Maka, kehadiran para bidan yang punya keberanian dan integritas, yang berpegang teguh pada kode etik profesi mereka sebagai tenaga medis masih sangat diharapkan. Salah satu butir kode etiknya berbunyi setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan. Kode etik ini setarikan nafas dengan ajaran Gereja. Paus Yohanes Paulus II dalam Ensiklik Evangelium Vitae menyatakan dengan jelas, para tenaga kesehatan termasuk bidan mempunyai tugas istimewa untuk merealisasikan Injil Kehidupan. Bila Paus Fransiskus memberikan penghargaan kepada bidan, tak lain, karena melalui tangan para bidan, harkat dan martabat manusia, khususnya perempuan dan bayi dimuliakan. Oleh karena itu, tugas dan tanggungjawab kita, pemerintah, lembaga Gerejani memberikan perhatian dan penghargaan yang layak pada para bidan, khususnya yang berkarya di pelosok-pelosok. HIDUP 2019, 19 Mei 2019

berilah dua contoh kesaksian hidup