🥊 Puasa Merupakan Aktivitas Jasmani Dan

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling ditunggu umat muslin di seluruh dunia. Pasalnya pada bulan ini banyak sekali kemuliaan dan kebaikan yang bisa diperoleh. Berpuasa dapat membuat kesehatan jasmani seseorang jadi meningkat dan lebih baik. Hal ini dikarenakan selama berpuasa orang tidak melakukan aktivitas makan dan minum Olahragamerupakan suatu aktivitas menggerakan jasmani yang dilakukan secara sadar dan sistematis menuju suatu kualitas tubuh yang lebih baik. Olahraga juga berfungsi untuk menyehatkan tubuh serta memastikan organ tubuh masih dalam keadaan sehat. Puasapada dasarnya merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menahan makan dan minum dari terbitnya fajar sampai adzan magrib berkumandang, tidak hanya itu selain menahan makan dan minum, manusia diharapkan mampu menahan diri dari perbuat jelek atau dosa dengan berpuasa. Berikutadalah beberapa hikmah atau manfaat puasa diantaranya yakni: 1. Meningkatkan ketakwaan. Puasa merupakan suatu bentuk ibadah dan memiliki tujuan utama yaitu membentuk manusia agar bertakwa. Puasa yang dilaksanakan dengan benar serta ikhlas akan mendidik serta menambah ketakwaan bagi manusia. 2. Melatih kesabaran. Selainitu, puasa dapat menjadi sarana untuk berlatih menahan segala jenis nafsu, seperti nafsu makan dan amarah. Dengan menahan dan mengontrol nafsu makan dan amarah, banyak manfaat yang didapat untuk jasmani maupun rohani. Aktivitas menahan makan seperti puasa dapat memicu pengaktifan autofagi yang ada di dalam tubuh. Namun yang para peneliti temukan adalah penurunan badan saat puasa disebabkan oleh meningkatkan metabolisme. Peningkatan metabolisme ini terjadi karena puasa jangka pendek dapat meningkatkan norepinefrin, sejenis kimia organik dalam otak dan tubuh yang berfungsi sebagai hormon dan neurotransmitter. KesimpulanManfaat Puasa untuk Kesehatan Jasmani dan Rohani Berdasarkan penjelasan di atas, aktivitas puasa pada bulan Ramadhan yang sudah menjadi kebiasaan ternyata memiliki segudang manfaat. Berbagai manfaat puasa untuk kesehatan di atas juga sudah banyak terbukti melalui penelitian atau riset. GYkn. Tim Promkes RSST – Puasa adalah salah satu ibadah umat Islam yang berarti menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, yang berupa memperturutkan syahwat, perut dan farji kemaluan, sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat khusus. Suhandjati 2009. Pembahasan tentang faedah puasa sangat banyak, selain meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. puasa juga merupakan senjata terkuat melawan segala penyakit, dan ini adalah bukti ilmiah yang permanen. Maka perbanyaklah puasa, dan kamu akan mendapatkan perbaikan besar pada penyakit apa pun yang kamu derita. Sesungguhnya obat dari sebagian besar penyakit berada di dalam setiap diri kita. Semua dokter pada hari ini meyakini bahwa puasa adalah kebutuhan yang vital bagi setiap manusia, walaupun manusia tersebut terlihat sehat tubuhnya. Karena racun-racun yang menumpuk di tengah perjalanan hidup manusia tidak mungkin dihilangkan kecuali dengan puasa dan pencegahan dari makan dan minum. Selain itu juga puasa mempunyai keunggulan dalam kekuatan mengobati guncangan-guncangan kejiwaan yang kuat seperti schizophrenia jenis penyakit jiwa, karena puasa memberikan relaksasi yang sempurna kepada otak dan sel-sel sumsum, di saat yang sama puasa juga akan bekerja membersihkan sel-sel tubuh dari racun-racun, dan ini berdampak positif pada kestabilan emosi kejiwaan dari orang puasa. Bahkan kita dapat menemukan banyak sekali pakar-pakar kejiwaan mengobati orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan hanya dengan berpuasa saja, dan mereka pun mendapatkan hasil yang gemilang dan menggembirakan. Oleh karena itu, puasa dianggap sebagai obat yang manjur untuk mengobati kebanyakan penyakit-penyakit kejiwaan yang kronis seperti schizophrenia jenis penyakit jiwa, kesedihan, kegelisahan, dan frustasi. Serta masih banyak lagi penyakit-penyakit lain yang dapat diobati dengan melakukan ibadah puasa. Abdeddaem 2015. Dewasa ini, kita sering melihat betapa merugi manusia apabila melakukan ibadah puasa, karena yang diperoleh hanyalah rasa haus dan lapar. Di sini puasa menjadi alternatif terapi yang ditawarkan oleh Islam agar manusia mampu merasakan betapa nikmatnya melakukan ibadah puasa apabila dikerjakan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan serta keberkahan puasa yang akan dirasakan manfaatnya bagi kesehatan jasmani maupun rohani. Bertepatan dengan datangnya bulan ramadhan, merupakan suatu keberkahan tersendiri bagi umat muslim khususnya, untuk menjalankan ibadah puasa yang merupakan suatu ibadah wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap umat muslim disetiap bulan ramadhan. Selain mendapatkan pahala, puasa juga salah satu keuntungan yang diperoleh yaitu sebagai sarana untuk proses Autolisis, dimana proses tubuh untuk pembuangan sel-sel yang mati atau rusak di dalam tubuh kita. Dimana kita ketahui semisal tidak adanya kegiatan puasa, organ kita hampir tidak pernah berhenti bekerja. Setidaknya setiap kita makan kurang lebih 8 jam organ pencernaan kita bekerja. Para ilmuwan juga menganggap bahwa puasa adalah suatu fenomena kehidupan alami, yang menjadikan kehidupan berjalan dengan lurus, sehat dan sempurna. Maka disini nampak dengan jelas hikmah kesehatan pada syariat puasa. Karena puasa membantu seluruh makhluk hidup untuk beradaptasi dengan makanan yang sangat sedikit dan membuatnya mampu menjalani kehidupan secara alami dan normal. Sebagiamana ilmu-ilmu pengetahuan modern menetapkan bahwa puasa juga melindungi makhluk hidup dari berbagai penyakit dan membantu penyembuhan secara efektif. Ahmad 2008 Beberapa pernyataan dokter-dokter terkemuka di dunia, melalui penelitian dan karya ilmiah mereka, setelah mereka mengadakan penelitian tentang puasa. Ibnu Sina, seorang filosof dan dokter muslim yang termasyur, mewajibkan puasa selama tiga minggu untuk beberapa kondisi penyakit yang ditanginya. Ada unsur lain yang menyebutkan bahwa Ibnu Sina menganggap puasa sebagai unsur penting dalam penyembuhan penyakit cacar dan penyakit kelamin. Menurutnya, puasa merupakan salah satu sarana efektif untuk melepaskan beberapa mikroorganisme di dalam tubuh, yang di antaranya adalah mikroorganisme yang terdapat di dalam penyakit kelamin. Ini disebabkan karena puasa mengandung unsur yang dapat menghancurkan sel-sel yang telah rusak untuk kemudian dibangunnya kembali menjadi sel-sel yang baru. Inilah yang disebut dengan puasa dalam pengobatan penyakit kelamin. Terapi ini sendiri merupakan pengobatan cara Timur klasik. Di samping itu, masih banyak lagi kondisi-kondisi yang dapat dimanfaatkan dari pengobatan cara ini. Sehingga pada masa modern ini, terapi puasa telah banyak dipergunakan oleh para pakar kedokteran. Hisyam Thalbah 2009 Dalam hal lain, Ibnu Sina dalam menangani pasiennya, beliau terlebih dahulu melihat tentang sebab-sebab timbulnya penyakit tersebut dengan cara mengenali kejiwaan pasien tersebut. Menurut Ibnu Sina jiwa merupakan kesempurnaan awal, karena dengannya suatu spesies menjadi sempurna sehingga menjadi manusia nyata. Apabila jiwa tidak sehat, akan menyebabkan tubuh tidak sehat pula dan salah satu yang menjadikan jiwa sehat adalah dengan melakukan ibadah puasa. Ustman Najati 2002 Shelton dalam bukunya tentang puasa, “Le Jeunu”, dan riset yang dilakukan oleh Lutzner H. dalam bukunya yang berjudul “Kembali Hidup Sehat dengan Puasa” yang diterjemahkan oleh dokter Thahir Ismail. Berikut ini adalah beberapa manfaat puasa, yaitu Puasa adalah bentuk relaksasi 69 agar dapat melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi dalam anggota tubuh. Puasa dapat menghentikan proses penyerapan sisa-sisa makanan di dalam usus lalu membuangnya. Karena tanpa adanya proses pembuangan sisa-sisa sari makanan ini, maka akan mengakibatkan penumpukan dan merubahnya menjadi racun. Sebagaimana juga puasa merupakan satu-satunya cara untuk membersihkan racun yang tertumpuk di dalam tubuh ataupun racun yang baru masuk melalui makanan yang terkontaminasi. Dengan puasa, tubuh akan mampu menghancurkan zat-zat yang berlebihan dalam tubuh dan juga melarutkan endapan-endapan yang terdapat dalam jaringan tubuh manusia. Puasa adalah alat untuk meremajakan dan mengembalikan vitalitas pada berbagai macam sel dan jaringan dalam tubuh. Puasa dapat melancarkan proses pencernaan dan memudahkan penyerapan sari-sari makanan, serta menstabilkan proses masuknya makanan secara berlebihan. Puasa memiliki pengaruh yang besar pada kulit seperti halnya yang dilakukan alat-alat kosmetik demi mendapatkan kecantikan dan kehalusan kulit. Puasa adalah tehnik pengobatan yang manjur dan paling sedikit risikonya dalam mengobati berbagai macam penyakit yang terus berkembang. Puasa meringankan beban dalam sistem sirkulasi, begitu juga dapat menurunkan kadar lemak dan asam urat dalam darah. Sehingga tubuhpun terjaga dari kemungkinan terjadinya pembekuan pada pembuluh arteri pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung, encok, dan penyakit-penyakit lainnya yang berhubungan dengan masalah nutrisi, sirkulasi tubuh, dan penyakit jantung. Seorang peneliti dari H ai’atul I ’jaazil Ilmi fil Qur’an was Sunnah Lembaga Pengkajian Mukjizat Ilmiah dalam Al-Qur’an dan As-sunnah, yaitu Dr. Abdul Jawwad As-Shawi mengatakan ketika berpuasa, maka akan terjadi dua peristiwa penting dalam tubuh. Pertama, rekonstruski penyusunan sel-sel tubuh, bahwa zat asam amino membentuk infra struktur sel-sel tubuh. Pada saat berpuasa, asam-asam yang baru terbentuk dari makanan ini berkumpul dengan asam-asam hasil proses pencernaan. Pada saat puasa, pembentukan sel-sel dilakukan kembali setelah proses-proses percernaan, kemudian didistribusikan sesuai dengan kebutuhan sel-sel tubuh. Dengan demikian, terbentuklah gugus-gugus baru untuk sel-sel, yang merenovasi strukturnya dan meningkatkan kemampuan fungsionalnya, sehingga menghasilkan kesehatan, pertumbuhan, dan kenyamanan bagi tubuh manusia. Kedua, pembersihan tubuh dari racun, pada saat berpuasa, lemak-lemak yang disimpan dalam tubuh dalam jumlah besar dipindahkan ke hati sehingga dioksidasi dan dimanfaatkan oleh hati. Dari proses ini dikeluarkanlah racun-racun yang meleleh di dalamnya, kandungan racunnya dimusnahkan, kemudian dibersihkan bersama kotoran-kotoran tubuh. Pada saat puasa, aktivitas sel-sel ini berada di puncak kemampuannya untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, maka ia memakan bakteri yang sebelumnya telah diserang oleh antibodi secara serentak.” Albani 2007 Demikianlah setelah tubuh berhasil membersihkan racun yang ada padanya dan mendapatkan kesempatan untuk melakukan relaksasi dengan sempurna melalui puasa, mulailah tubuh melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi pada jaringannya dan merapikan sistem pengaturan fungsi tubuh. Ini semua bisa dilakukan setelah tubuh mendapatkan kembali energinya dengan sempurna berkat proses relaksasi yang terjadi saat puasa. Zaglul dan Abdul 2012 Sehingga jika ditarik sebuah kesimpulan berkaitan dengan manfaat puasa dalam perspektif kesehatan, maka puasa merupakan cara yang terbaik untuk membersihkan racun yang tertumpuk di dalam tubuh ataupun racun yang baru masuk melalui makanan yang terkontaminasi. Karena ketika berpuasa, zat beracun yang tersimpan berpindah ke hati dalam jumlah besar. Di sanalah zat-zat tersebut mengalami oksidasi peristiwa pelepasan elektron, baik melibatkan oksigen ataupun tidak dan bisa dimanfaatkan dengan mengeluarkan unsur racun dari zat-zat tersebut. Maka hilanglah racun yang ada dan langsung dikeluarkan dari tubuh melalui saluran pembuangan. Maka dari itu Allah SWT mensyariatkan puasa pada waktu siang bukan pada waktu malam, dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, ini merupakan waktu-waktu seseorang sangat aktif, dimana proses kerja tenaga yang tersimpan dalam bentuk lemak dan glikogen juga terjadi di siang hari. Maka pada waktu inilah terjadi penaikan glukosa yang tersimpan dalam hati pada tubuh yang merupakan makanan yang paling baik bagi otak. Jadi, telah jelas bahwa apabila kita melakukan puasa sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, maka kita akan senantiasa memperoleh keberkahan puasa yang akan dirasakan manfaatnya bagi kesehatan jasmani maupun rohani. Dn Referensi 12 Abdeddaem Kaheel. Obati Dirimu Dengan Al-Qur’an. Rempoa, Tangerang Selatan PT. Ini perbesa Pustaka Indonesia, 2015. Sri Suhandjati Sukri. Ensiklopedi Islam dan Perempuan. Bandung Penerbit Nuansa, 2009. Ahmad bin Abdul Aziz Al-Hushain. Ruh Puasa dan Maknanya. Surabaya Pusataka elBA, 2008. Hisyam Thalbah. Ensiklopedia Mukjijzat Alquran dan Hadis. Jakarta PT Sapta Sentosa,Cet, III, 2009. Muhammad Ustman Najati, Ad-Dirasat An-Nafsaniyyah Inda Al-Ulama Al-Muslimin, Alih Bahasa, Gaji Saloom. Jiwa Dalam Pandangan F ilosof Islam. Bandung Pustaka Hidayah, 2002. Muhammad Albani. Berobat Dengan Sedekah. Solo Insan Kamil, 2007. Zaglul An-Najjar dan Abdul Daim Kahil. Ensiklopedia Mukjizat Ilmiah Al-quran dan Hadis. Jakarta PT. Lentera Abadi, 2012. - Sebentar lagi, umat Islam akan menyambut Ramadan 1443 hijriah. Pada bulan suci tersebut, seorang muslim yang sudah balig, mukim bukan musafir, berakal sehat, serta mampu menahan lapar dan haus diwajibkan menjalankan ibadah puasa. Sebagaimana ibadah-ibadah lainnya, ketentuan puasa diatur dalam ilmu fikih. Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai detail hukum Ramadan, seseorang harus mengetahui terlebih dahulu pengertian puasa menurut bahasa dan istilah, serta garis umum pengerjaannya dalam Islam. Puasa termasuk salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan setiap muslim, sebagaimana tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW “Islam itu ditegakkan atas lima perkara, yaitu Bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah syahadat, mendirikan salat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa pada Ramadan,” Bukhari dan Muslim. Perintah puasa juga tertera dalam surah Al-Baqarah ayat 183 “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” QS. Al-Baqarah [2] 183.Baca juga Dua Cara Metode Menentukan Awal Bulan Puasa Ramadhan Niat Qadha Puasa Ramadhan dan Tata Cara Melakukannya Pengertian Puasa Menurut Bahasa dan Istilah Dalam bahasa Arab, puasa الصوم artinya mengekang atau menahan diri. Secara bahasa, puasa yang artinya menahan diri itu tertera dalam cerita Maryam, ibu Nabi Isa ketika ia berjanji tidak akan berbicara pada orang lain. إِنِّي نَذَرۡتُ لِلرَّحۡمَٰنِ صَوۡما فَلَنۡ أُكَلِّمَ ٱلۡيَوۡمَ إِنسِيّا Bacaan latinnya "Inni nadzartu lirrahmaani shauman falan ukallimal yauma insiyya"“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa karena Tuhan Yang Maha Pemurah bahwa aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini,” QS. Maryam [19] 26. Pada ayat di atas, Maryam berkata "Aku berpuasa berbicara", yang artinya ia menahan diri untuk tidak berkata-kata. Penggunaan puasa menurut bahasa juga kerap dilakukan dalam percakapan sehari-hari, misalnya "puasa memancing", "puasa makan mie", dan sebagainya. Sementara itu, secara istilah, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkanya dari awal terbit fajar hingga terbenam matahari semata karena perintah Allah SWT, serta disertai niat dan syarat-syarat tertentu, sebagaimana dikutip dari Fikih Islam Lengkap 1978 yang ditulis Moh. Rifa'i. Lebih rinci lagi, puasa dimaksudkan untuk menahan diri dari lapar, dahaga, dan syahwat kemaluan, serta segala benda yang memasuki rongga perut dalam tubuh. Durasi pelaksanaannya tertera jelas dalam hadis Rasulullah SAW, yakni sejak fajar kedua atau fajar shadiq waktu imsak sampai terbenamnya matahari. Selain itu, ibadah puasa baru dinyatakan sah apabila dilakukan oleh sosok yang sudah beragama Islam, berakal sehat, tidak sedang haid atau nifas, serta berniat untuk berpuasa secara yakin tanpa kebimbangan atau ragu-ragu. Selanjutnya, ibadah puasa Ramadan juga memiliki banyak keutamaan bagi yang menjalankannya. Di antara ganjaran dan pahala puasa itu adalah ampunan dari Allah SWT, sebagaimana tertera dalam sabda Rasulullah SAW "Siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka akan diampuni dosanya yang telah lampau,” Bukhari dan Muslim.Baca juga Apakah Berkumur Membatalkan Puasa dan Hukum Sikat Gigi Siang Hari Apakah Menonton Film Dewasa Bisa Membatalkan Puasa Apa Hukumnya? - Sosial Budaya Penulis Abdul HadiEditor Addi M Idhom 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID sjOxjDooAbFv5NB4H3H0EltEn2t4bYMf7Gsp_lt0t_0JJSHE6P4n7g==

puasa merupakan aktivitas jasmani dan